Setelah menghadirkan matik-matik handalnya, Yamaha Indonesia pada puncaknya mengeluarkan Raja Matik New GT125 Eagle Eye di awal Januari 2014. Meskipun sudah tidak diproduksi lagi, sampai sekarang Nouvo masih menjadi buruan para penggemar motor untuk dikoleksi.
Dalam perjalanannya, Mio mengukir sejarah sebagai motor produksi ke-20 juta Yamaha Indonesia tepat di Hari Kartini pada 21 April 2011. Lalu pada hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2012, Yamaha meluncurkan Fino Edisi I Love Indonesia yang menjadi bagian dari momen peringatan Mio 10th Anniversary.
Teknologinya Yamaha Mixture-Jet Fuel Injection (YMJet-FI), DiAsil Cylinder dan Forged Piston untuk kinerja mesin yang optimal dalam penggunaan sehari-hari yang membuat akselerasi lebih cepat dan konsumsi bahan bakar lebih irit 30%. Identitas paling menonjol dari desainnya dapat dilihat pada lampu depan (front lamp) berbentuk seperti sorot mata tajam dan agresif yang mempertegas kesan powerful.
Lebih dari 50 persen konsep desain Mio GT adalah hasil kreasi para insinyur terpilih Yamaha Indonesia. Mio GT ditunggangi Ariel vokalis Noah, band brand ambassador korporat Yamaha Indonesia dalam rangkaian event Pesta Semakin di Depan tahun lalu.
Tampilan Gagah, Mewah, Nyaman Bertenaga merupakan gambaran penuh dan utuh New GT125 Eagle Eye.
New GT125 Eagle Eye memiliki kasta tertinggi di klan GT-Series dan diantara semua produk matik Yamaha. New GT125 Eagle Eye adalah kesempurnaan dari matik-matik Yamaha dengan karakter maskulin, sporty, gagah.
Modifikasi : Yamaha Mio Soul 2008 Bandung, Bisa Juara Lantaran Tetap Dingin
Rahasianya, Soul keluaran tahun 2008 ini di jejali piston diameter 70 mm. Selain itu, durasi buka-tutup klep juga diatur ulang lewat penyesuaian di noken as. “Kuncinya seting mesin adalah membuat tenaga mesin lebih konstan dari lap awal hingga akhir,” ujar Iman Santoso, mekanik Kawahara Mimaki Vin’s Santika Gordons yang meracik motor ini.
“Agar suhu mesin tidak terlalu panas akibat pembengkakan ruang bakar, kami pasangkan oil cooler milik Suzuki Satria F-150,” kata Tunner yang asli Bandung, Jawa Barat ini. Namun, bahan bakar tetap menggunakan bensol yang disemburkan karburator Keihin PWK 28. Roller menggunakan 6 gram rata, sedangkan per CVT pakai kekerasan 2.000 rpm buatan Kawahara Racing. Tetapi otak pengapian atau CDI juga usung produk keluaran Kawahara Racing yang memiliki beberapa pilihan timing.
Mio Soul Karbu, Matic Paling Bertenaga di Kelasnya, tapi Borosnya Minta Ampun
Bayangkan saja, sebagai pekerja kantoran yang pulang pergi Bekasi-Jakarta dengan jarak 50 Km bolak-balik, saya setidaknya harus menyiapkan 20 ribu untuk sekali jalan. Tempat pijakan atau deck kaki yang tidak rata, kecenderungan miring ke depan bikin ergonomi motor ini kurang nyaman dan serasa ngajak ngebut.
Mio Soul karbu memang cukup bertenaga dibandingkan motor-motor matik di tahunnya dengan besaran CC yang kurang lebih sama.
Meski begitu, borosnya motor ini tetap jadi perhatian saya yang paling utama.
Misal dibandingkan sama matic kekinian yang bisa tembus 50 km per liter, ya jauh. Maka dari itu, jangan kaget kenapa orang berlomba-lomba beli Honda PCX dan Yamaha NMAX, ya karena mereka cari tenaga yang lumayan. Pasti para pembaca berpikir, kok dari tadi bahas borosnya terus, emang nggak ada kekurangan lain? Saya kok curiga, Yamaha kayaknya memang membuat motor ini sedemikian rupa agar bisa dikreasi sesuka hati oleh pemilik.
Begitulah kesan saya tentang Mio Soul karbu, alat tempur melawan kejamnya jalanan Bekasi-Jakarta tiap hari. BACA JUGA Review Bus PO Narendra Rute Ponorogo-Semarang: Berasa Melaju di atas Awan Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun.
Be First to Comment