Sebab, setiap model sudah memiliki kandungan Research Octane Number (RON) minimal dan maksimal, sehingga dianjurkan mengikuti aturan. Baca Juga: Yamaha NMAX Jadi Naik Rasio Kompresi Mesinnya, Padahal Ukuran Piston Sama, Punya Apaan Sih?
Yamaha Mio Sporty dan Mio GT Di Bore up Hingga 155,5 cc. Hasilnya Seperti Apa Ya..?
Tiap pacuan dijejali paket bore up dari produsen part performance yang sama! Pada sesi kedua, edisi 790, membahas tentang komparasi kenaikan power dan torsi Mio GT ketika ganti knalpot RX8 Trioval Series dikombinasi aplikasi ECU merek aRacer dan Mio Sporty pakai CDI Kawahara Racing. Akhirnya, mereka melakukan tempuh jalan perbesar isi silinder alias bore up. Bila dihitung dengan stroke 57,9 mm, kali ini kapasitas silinder keduanya 155,5 cc.
Spek mesin karbu dan injeksi punya karakter berbeda, makanya perbandingan kompresi keduanya dibikin enggak sama.Coba deh sobat tengok, standarnya perbandingan kompresi Mio GT ada di 9,3 : 1 dan Mio Sporty 8,8 : 1. Hasil akhir kenaikan untuk power yaitu 4,50 hp dan torsinya yang naik 3,80 Nm. Sesi berikutnya, tim MOTOR Plus bakal mengajak pembalap handal matic race untuk mengujinya langsung di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Daftar Rasio Kompresi Mesin dan Bensin yang Cocok Pada Motor Yamaha
Tentu ketika kalian membeli sebuah motor, salah satu variabel yang menjadi anjuran pabrikan dalam penggunaan adalah bahan bakar dengan oktan tertentu. Rasio kompresi mesin, adalah salah satu alasan pabrikan mengeluarkan angka anjuran oktan BBM tersebut. Sebab, setiap model sudah memiliki kandungan Research Octane Number (RON) minimal dan maksimal, sehingga dianjurkan mengikuti aturan. Kebanyakan motor yang diproduksi saat ini dianjurkan untuk menggunakan bahan bakar 92, bahkan pabrikan harus memberikan informasi rasio kompresi mesinnya pada buku panduan pemilik.
Jajaran sepeda motor Yamaha sendiri yang dijual di pasar roda dua nasional cukup beragam jenisnya, mulai bebek seperti Jupiter MX King, skutik, sport hingga motor besar (moge) sejenis R6, dan lain sebagainya.
Yamaha Mio, Tercepat Karena Kompresi
Tapi, Mio geberan Muhamad Hendra ‘kecil’ Dely ini jadi spesial karena mampu pecahkan rekor tercepat di dua kelas sekaligus. Hendra yang hanya 27 kg itu, mampu melesatkan Mio bersasis titanium ini hingga catat waktu 7,040 detik. Tapi, berdasarkan hasil yang diraih, Utomo Tjioe selaku pemilik motor, bakal tetap pakai setingan sama buat berlaga di ajang drag Thailand nanti. “Sebenarnya kalau bicara pemakaian part di mesin, ya sama seperti motor lain pakai.
Karena part dari Thailand pun sudah banyak beredar di pasaran dan dipakai mekanik lokal. Makanya saya gak menganggap spssial,” ungkap pria berkacamata pemilik Tomo Speed Shop di Jl.
Terlepas dari itu, Tomo pun mengaku kalau rasio kompresi mesin yang diterapkan hanya sentuh angka 12 : 1. Pakai kompresi tidak terlalu tinggi, tujuannya agar performa lebih baik di putaran menengah ke atas.
Akibat terlalu liar, bisa hilangkan waktu cukup banyak,” jelas suami dari Lice itu.
Tapi, jika diperhatikan seksama, jarak antara pen ke permukaan piston yang diadopsi LHK lebih tinggi. Jadi, permukaan piston sejajar dengan bibir blok meski stroke sudah dibikin naik hingga 86mm,” beber pria 26 tahun yang baru menikah itu. Tapi menurut Tomo lagi, sepertinya ini yang membedakan setingan tunner Thai dengan Indonesia.
Nah, ini juga yang kadang jadi pertanyaan kenapa mesin Thailand suka enggak awet.
Be First to Comment