Press "Enter" to skip to content

Mio Soul 2009 Merah

Rahasianya, Soul keluaran tahun 2008 ini di jejali piston diameter 70 mm. Selain itu, durasi buka-tutup klep juga diatur ulang lewat penyesuaian di noken as. “Kuncinya seting mesin adalah membuat tenaga mesin lebih konstan dari lap awal hingga akhir,” ujar Iman Santoso, mekanik Kawahara Mimaki Vin’s Santika Gordons yang meracik motor ini. “Agar suhu mesin tidak terlalu panas akibat pembengkakan ruang bakar, kami pasangkan oil cooler milik Suzuki Satria F-150,” kata Tunner yang asli Bandung, Jawa Barat ini.

Namun, bahan bakar tetap menggunakan bensol yang disemburkan karburator Keihin PWK 28. Roller menggunakan 6 gram rata, sedangkan per CVT pakai kekerasan 2.000 rpm buatan Kawahara Racing. Tetapi otak pengapian atau CDI juga usung produk keluaran Kawahara Racing yang memiliki beberapa pilihan timing.

Mio Soul Karbu, Matic Paling Bertenaga di Kelasnya, tapi Borosnya Minta Ampun

Bayangkan saja, sebagai pekerja kantoran yang pulang pergi Bekasi-Jakarta dengan jarak 50 Km bolak-balik, saya setidaknya harus menyiapkan 20 ribu untuk sekali jalan. Tempat pijakan atau deck kaki yang tidak rata, kecenderungan miring ke depan bikin ergonomi motor ini kurang nyaman dan serasa ngajak ngebut. Mio Soul karbu memang cukup bertenaga dibandingkan motor-motor matik di tahunnya dengan besaran CC yang kurang lebih sama. Meski begitu, borosnya motor ini tetap jadi perhatian saya yang paling utama. Misal dibandingkan sama matic kekinian yang bisa tembus 50 km per liter, ya jauh. Maka dari itu, jangan kaget kenapa orang berlomba-lomba beli Honda PCX dan Yamaha NMAX, ya karena mereka cari tenaga yang lumayan. Pasti para pembaca berpikir, kok dari tadi bahas borosnya terus, emang nggak ada kekurangan lain? Saya kok curiga, Yamaha kayaknya memang membuat motor ini sedemikian rupa agar bisa dikreasi sesuka hati oleh pemilik.

Baca Juga  Mio Soul Gt 2011 Spesifikasi

Begitulah kesan saya tentang Mio Soul karbu, alat tempur melawan kejamnya jalanan Bekasi-Jakarta tiap hari.

BACA JUGA Review Bus PO Narendra Rute Ponorogo-Semarang: Berasa Melaju di atas Awan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun.

Perjalanan Karir Yamaha Mio di Indonesia

Berbagai perubahan juga dilakukan Yamaha, agar Mio selalu bisa kebutuhan berkendara konsumen tanah air. Secara desain, Mio sangat ramping, ringan dan simpel, sehingga mudah diajak berkendara di perkotaan. Mio generasi kedua tidak lagi memakai karburator, melainkan injeksi terprogram atau yang disebut Yamaha Mixture JET-Fuel Injection (YMJET-FI). Diklaim mampu meningkatkan performa dan hemat bahan bakar sampai 30 persen dibanding generasi sebelumnya.

Ambil contoh Mio J, tampilannya tidak jauh beda dari generasi pertama yang lampu depannya berada di kepala. Tangki bensinnya ditambah menjadi 4,8 liter, sehingga pemiliknya tidak perlu sering-sering ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Generasi ketiga Mio M3, memiliki fitur eco indicator agar pengendara bisa lebih menghemat konsumsi bahan bakar. Sementara SSS mampu menonaktifkan mesin secara otomatis saat kendaraan berhenti lebih dari tiga detik.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *